Tekuk Persija 2-1, Persebaya Juara
Jakarta - Lagi lagi tim promosi menjadi juara
Liga Indonesia. Kali ini Persebaya Surabaya yang mencicipi titel
tersebut setelah secara dramatis menekuk Persija Jakarta 2-1.
Sukses Persebaya ini semakin lengkap karena dirayakan di depan sekitar
30 ribu lebih para pendukung fanatiknya yang tumpah ruah di Stadion
Gelora 10 November Tambaksari, Kamis (23/12/2004).
Ini merupakan gelar kedua Persebaya di Liga Indonesia setelah sebelumnya
di Ligina III musim 1996/1997. Yang menarik, bintang Persebaya saat itu
adalah Jacksen F Tiago yang sekarang ini menjadi pelatih "Bajul Ijo".
Persebaya dipastikan merengkuh Piala Presiden karena unggul satu poin
dari Persija. Dari 34 bertanding mereka mengumpulkan 61 angka, sedangkan
Persija tetap 60.
Saat berita ini diturunkan pertandingan PSM Makassar versus PSMS Medan
di Stadion Mattoangin belum selesai. PSM hanya bisa membatalkan sukses
Persebaya apabila menang dengan selisih gol minimal 12, dan itu praktis
tidak mungkin.
Duel Persebaya-Persija sempat tertunda sekitar satu setengah karena
hujan deras yang mengguyur lapangan. Para petugas juga harus memasang
kembali garis lapangan sampai beberapa kali karena terhapus guyuran
hujan.
Di awal pertandingan, Persebaya yang melakukan lebih dulu langsung
melakukan tekanan ke pertahan Persija. Namun sebuah tendangan bebas
Leonardo Guterez masih berada di atas gawang Persija.
Baru lima menit tim tuan rumah berhasil mencetak gol. Dikepung tiga
pemain lawan Danilo Fernando melepaskan tembakan kaki kanan yang gagal
dibendung kiper Persija Samsidar.
Persija mencoba mengejar ketertinggalannya. Namun, organisasi pertahanan
Persebaya yang ketat mampu meredam serangan "Macan Kemayoran" melalui
tusukan Elie Aiboy dan Budi Sudarsono.
Di menit ke-17, Bambang Pamungkas gagal memanfaatkan sebuah peluang emas
di depan gawang. Tendangan keras Bambang masih dapat masih dapat
digagalkan Hendro Kartiko dengan menepis bola tersebut.
Pada pertengahan babak pertama ini praktis Persija lebih menguasai
jalannya pertandingan. Beruntung kiper Hendro Kartiko tampil baik
termasuk menggagalkan peluang Budi Sudarsono dan Ortiz. Hingga turun
minum skor tetap 1-0.
Di babak kedua, Persija tetap tampil agresif dan menekan. Hasil manis
mereka petik setelah lima menit kick off. Serbuan Ortiz dari
sektor kanan pertahanan Persebaya berakhir tragis. Maksud hati menghalau
bola umpan silang Ortiz, bek kanan Persebaya Mat Halil malah
menceploskan bola ke gawangnya sendiri.
Hasil 1-1 ini memacu motivasi para pemain Persebaya untuk kembali
memimpin. Hanya berselang tiga menit Persebaya dapat kembali unggul 2-1
lewat gol yang dicetak oleh Luciano de Souza.
Gol ini berawal dari sebuah umpan lambung yang dilakukan oleh Uston
Nawawi. Luciano yang berlari ke depan gawang segera menyambut umpan
tersebut dengan kepalanya guna menaklukkan Samsidar yang posisinya
tanggung.
Sejak itu Persija tak henti-hentinya membombardir barisan belakang
Persebaya. Sedikitnya lima kali peluang emas diperoleh Bambang Pamungkas
cs. Namun semuanya selalu patah baik karena finishing yang tak
sempurna, membentur mistar gawang, maupun dikarenakan penampilan Hendro
yang sangat baik.
Kemenangan Persebaya 2-1 akhirnya tidak berubah hingga wasit Aeng
Suarlan meniupkan peluit panjang. Kemenangan ini tak pelak membuat
stadion serasa runtuh oleh kegembiraan Bonekmania.
Yang menarik, keberhasilan Persebaya menjadi juara dicapai dalam status
mereka sebagai tim promosi. Musim lalu tim terbesar di Jawa Timur itu
masih berkutat di Divisi I. Fenomena ini merupakan ulangan tahun lalu
ketika tim promosi Persik Kediri keluar sebagai juara Ligina IX.
Daftar juara Ligina:
I 1994/95 Persib (Bandung)
II 1995/96 Mastrans Bandung Raya
III 1996/97 Persebaya (Surabaya)
IV 1997/98 tidak selesai
V 1998/99 PSIS (Semarang)
VI 1999/00 PSM (Makassar)
VII 2001 Persija (Jakarta)
VIII 2002 Petrokimia Putra (Gresik
IX 2003 Persik (Kediri)
X 2004 Persebaya (Surabaya)